Saturday, October 5, 2013

Maybe, There was Something Wrong with My ... What?!


Welcome October! Aku harap bulan ini adalah bulan terbaikku, atau paling tidak bulan yang baik untukku. Entah kenapa, setiap manusia mengaggap bulan kelahiran mereka merupakan bulan kebaikan mereka. Tapi, tidak ada salahnya, karena bulan itu merupakan bulan pertama kali mereka dilahirkan ke dunia. Yeah, me too….

Aku sangat optimis dengan semester ini, semester kelima dari perkuliahanku. Semester penentuan karena latihan membuat Tugas Akhir ada di semester ini. Bila aku gagal, mungkin di semester selanjutnya aku akan kesulitan membuat Tugas Akhir. Aku sangat berharap peminatan yang beberapa bulan lalu sudah kupilih menjadi hal yang bagus bagiku kelak. Oh, kalau kalian tahu tentang apa yang terjadi tentang ini…. Itu sangat menjengkelkan. Akan kuberi tahu.

Ya, aku terlalu berharap. Aku tidak ada dalam kelas yang sesuai dengan peminatan yang kupilih. Awalnya, aku pikir itu merupakan kesalahan server karena terlalu banyak mahasiswa yang berada di semester lima. Mungkin sang operator server di sana tidak terlalu jeli untuk mengetiknya. Mungkin aku salah melihat. Segala hal kaulakukan agar apa yang seharusnya kau dapatkan itu terjadi. Oh, that’s a quote! Write it down! Aku terus menerus mengecek jadwal di website kampus, tapi tidak terjadi perubahan hingga perkuliahan dimulai.

Aku mulai berpikir bahwa mungkin aku salah mengklik button pilihan waktu itu, tapi tentu saja tidak. Aku punya bukti. Malahan aku tulis di blog untuk sesuatu yang penting seperti itu. Pada awal perkuliahan, aku bertanya pada teman-teman mengenai hal ini, dan … mereka juga mendapatkan hal yang sama. Kecuali mereka yang telah memilih pemilihan itu.

Jadi, ceritanya, pada semester empat lalu para mahasiswa semester empat diberikan pilihan untuk memilih peminatan dari jurusan yang mereka tempuh dan aku memilih Business Programming untuk aku dalami di semester lima. Tapi pada awal semester lima aku mendapat jadwal kuliah untuk Web Programming, begitu juga dengan teman-teman semester yang sama denganku. Tentu saja mahasiswa yang memilih selain Web Programming, termasuk aku resah mengapa tidak cocok dengan peminatan yang sudah kami pilih. Setelah kami konfirmasi, jawaban dari pihak akademi sungguh mengejutkan: karena peminatan Web Programming adalah yang terbanyak dipilih oleh para mahasiswa.

Jadwal Kuliah Semester Lima


Wow! Mengejutkan! Setelah apa yang sudah kami lewati, kami tidak mendapatkan apa yang seharuskan kami dapatkan. Dan itu membuat kami malas berangkat kuliah. Khususnya aku yang tidak mendapatkan hak atas pilihanku. Setengah hati kaulakukan apa yang tidak ingin kaulakukan. But, yeah, of course I’m trying!

Lalu, pertanyaan selanjutnya muncul: mengapa pada waktu itu kami diminta “memilih”? Tentu saja kami akan menunggu dan menagih apa yang kami pilih. Mengapa mereka tidak meminta kami untuk “memberi suara” saja? Sedikit saja kata dalam kalimat yang kau katakan itu salah, maka itu akan membuat persepsi yang berbeda. Oh, that’s also a quote. Write it down! Hurry!

And the last question is: what’s wrong with my college? So damn, I don’t know!

***

Selanjutnya aku akan bercerita sedikit tentang kisahku, tentang seseorang yang sedikit bingung dengan dirinya sendiri. Pernahkan kalian merasakannya juga? Pernahkah kalian berpikir hal itu? Walau hanya sesaat? I guess so…

Jadi, mengapa aku bingung? Suatu saat aku bertingkah seperti layaknya seorang suci yang baru keluar dari masjid setelah melakukan ibadah dengan khusuk. Aku yang selalu bersyukur atas karunia Tuhan dan selalu meminta ampun atas segala dosa yang telah kuperbuat. Oh ya, aku selalu berpikir positif dan tenang pada saat aku menjadi dia.

Tapi tidak jarang aku bertingkah seperti seorang kafir yang bahkan tidak akan berhenti membaca novel atau menonton film  pada saat adzan berkumandang yang seharusnya aku meninggalkan semuanya dan beranjak menuju masjid. Aku bahkan tetap santai melakukan hal-hal semacam itu, bahkan berharap adzan itu segera selesai karena sangat mengganggu. Dia sungguh kafir pada saat itu.

So… what’s wrong with my soul? Let me tell me something. What did I say?

Jadi, bagaimana ya…? Emm…. Manusia memang makhluk yang tidak mudah ditebak, bahkan sebaik atau seburuk apapun mereka. Mereka yang dulunya pemuja Tuhannya yang taat, sekarang berganti menjadi preman kampung yang ketat. Dan sebaliknya. Itulah manusia.

Maka dari itu, Tuhan selalu memberi penawaran yang luar biasa melalui firman-Nya. Bahkan penawaran yang apabila kita mengambilnya kita akan untung besar tanpa merugikan Sang Empunya sedikitpun. Penawaran untuk selalu berteguh diri pada keimanan-Nya. Tuhan akan membayar bagi mereka yang selalu melakukan itu, yang selalu taat, yaitu surga yang indah. Yang kita bahkan kekal berada di dalamnya. Yang kita bahkan bisa meminum anggur dan susu dari sungai-sungai yang mengalir di bawahnya. Yang kita bahkan mendapatkan segala yang kita inginkan pada saat memikirkannya.

Oh, sungguh hal itu sangat indah dan aku, khususnya, akan selalu mencoba dan terus berlatih untuk menerima penawaran itu, penawaran yang kita akan untung besar suatu hari nanti. Tuhan sudah berjanji dan janji-Nya tak akan diingkari.

Tentu saja penawaran adalah penawaran. Tidak semua manusia mengambil penawaran itu. Mereka selalu berpikir bahwa dunia ini adalah surga terindah mereka. Yo, you know what I mean yo…. (Inspired by the series I’m watching now: Breaking Bad Season 1. So funny, btw.)

***

Ya … pada akhirnya aku berpikir bahwa semua ini adalah ketetapan Tuhan yang Maha. Bahkan dari apa yang aku pilih dan pinta, tidak selalu kudapatkan secara cuma-cuma dan segera. Butuh waktu. Mungkin digantikan dengan yang lebih suitable untukku.

Aku sudah akan 20 tahun beberapa hari lagi. Aku berharap pada diriku untuk bersikap lebih dewasa dan lebih mengerti arti hidup.

Finally, the question is: what’s wrong with all of mine? And the answer is: there’s no wrong with it. That’s all right, in the hand of God. Only God knows.


Tangerang, 5 Oktober 2013
(Ketika hal yang salah berubah menjadi mimpi indah)

No comments:

Post a Comment