Apa respon kalian mendengar kata “pilih”? Aku muak mendengarnya. Coba
bayangkan, jika kalian sedang asyik bersama teman-teman mengobrol bersama dan
kalian harus memilih salah satu di antara mereka karena perbedaan pendapat mereka,
apa yang akan akan kalian lakukan? Kalian pasti membutuhkan waktu lama untuk
memutuskan. Tetapi dalam konteks kali ini sangat berbeda, kalian dituntut
“memilih” dalam waktu yang tidak banyak.
Semester empat sudah setengah jalan, Ujian Tengah Semester sedang dilaksanakan. Semua mahasiswanya sudah tahu tentang pemilihan peminatan untuk melanjutkan ke semester
berikutnya.
Tiba waktunya untuk benar-benar memilih apa yang harus kalian pilih menurut
apa yang kalian minati dan kalian mampu mengerjakannya. Kebanyakan mahasiswa
berpikir begitu: minat dan kemampuan yang dimiliki. Tapi menurutku sebaliknya,
kalian tidak harus memilih apa yang kalian minati. Kalian diminta untuk keluar dari comfort zone kalian. Begini, kalau kalian minat
dengan suatu hal, kalian pasti akan melakukan apapun untuk hal yang kalian
minati. Jadi kenapa harus menunggu sampai umur 19 tahun untuk melakukannya.
Kalau begitu, umur kalian sangat tidak efisien!
Jadi apa yang kalian minati sudah tidak penting lagi sekarang. Yang
harus kalian pikirkan sekarang adalah bagaimana mendapatkan keterampilan sebanyak kalian bisa dapatkan untuk
mendukung karir kalian nanti, bagaimana menyambung hidup setelah wisuda nanti. Terlalu
jauh memikirkannya? Aku pikir tidak! Berapa tahun lagi kalian selesai di bangku
kuliah?
Tunggu, kenapa harus pakai kata ganti orang ketiga pada saat orang
pertama masih mengalaminya? Oke. Semua kata “Kalian” di atas ubah menjadi “Aku”.
Selesai.
***
Dari jurusan ilmu Manajemen Informatika yang aku tuntut, ada
tiga pilihan peminatan yang diberikan: business programming, web programming,
dan computer animation. Sungguh, aku tidak memiliki gambaran sama sekali tentang
ketiganya. Bahkan tak ada satu dosen pun menjelaskan tentang
peminatan ini. Menyedihkan, bukan?
Awalnya, aku berpikir untuk memilih web programming karena minat. Mendengar
kata web yang sangat mewah dan keren di telinga para mahasiswa juga telah
membujukku memilihnya. Butuh waktu lama untuk berpindah hati ke pilihan lain.
Di tengah semester, kami diminta untuk membuat web sebagai media presentasi
pada salah satu mata kuliah. Hal itu membuatku berpikir bahwa “kita kan belum
diajarkan cara membuat web, tapi sudah disuruh membuatnya, bagaimana kita bisa?”
Tak dipungkiri para mahasiswa dipaksa harus mempelajarinya secara
otodidak (belajar sendiri). Ternyata tidak begitu sulit dan aku bisa membuatnya
walau dalam tahap yang masih sederhana.
Hal itu memberikanku gagasan bahwa program web tidak perlu dipelajari
dalam sekolah formal, apalagi program animasi yang sejak SMA sudah diajarkan. Akhirnya
Aku berpindah haluan untuk memilih business programming karena aku belum
mengetahui seluk-beluk program bisnis yang bahkan aku belum tahu contoh
programnya. Tidak ada gambaran.
Aku harap aku mendapatkan pelajaran dari sini. Akhir cerita ini
menjelaskan bahwa pilihan yang aku pilih sangat menentukan masa depanku. Lalu
bicara soal peminatan, lebih baik melakukan apa yang anda minati sesegera
mungkin tanpa perlu menunggu waktu. Dalam hal ini, waktu sangat berperan.
***
Pilihan Yang Kalian Pilih Sangat Menentukan Masa Depan Kalian
Tangerang, 11 Mei 2013
(setelah dituntut untuk memilih peminatan/konsentrasi jurusan)
Apa yg dipelajari di bisnis programing sih ka?
ReplyDeleteBasicnya lebih ke java atau vibi?
iya perbedaan web programming dengan business programmer itu apa,soalnya saya harus di focuskan ke web programming,minta solusinya dong mas
ReplyDeleteBelajar nya dimana web programming Kalo otodidak??
ReplyDelete