Welcome October! Aku harap bulan ini adalah bulan terbaikku, atau paling tidak bulan yang baik untukku. Entah kenapa, setiap manusia mengaggap bulan kelahiran mereka merupakan bulan kebaikan mereka. Tapi, tidak ada salahnya, karena bulan itu merupakan bulan pertama kali mereka dilahirkan ke dunia. Yeah, me too….
Aku sangat optimis dengan semester ini, semester kelima dari
perkuliahanku. Semester penentuan karena latihan membuat Tugas Akhir ada di
semester ini. Bila aku gagal, mungkin di semester selanjutnya aku akan
kesulitan membuat Tugas Akhir. Aku sangat berharap peminatan yang beberapa
bulan lalu sudah kupilih menjadi hal yang bagus bagiku kelak. Oh, kalau kalian
tahu tentang apa yang terjadi tentang ini…. Itu sangat menjengkelkan. Akan
kuberi tahu.
Ya, aku terlalu berharap. Aku tidak ada dalam kelas yang sesuai dengan
peminatan yang kupilih. Awalnya, aku pikir itu merupakan kesalahan server karena terlalu banyak mahasiswa
yang berada di semester lima. Mungkin sang operator server di sana tidak terlalu jeli untuk mengetiknya. Mungkin aku
salah melihat. Segala hal kaulakukan agar apa yang seharusnya kau dapatkan itu
terjadi. Oh, that’s a quote! Write it
down! Aku terus menerus mengecek jadwal di website kampus, tapi tidak terjadi perubahan hingga perkuliahan
dimulai.
Aku mulai berpikir bahwa mungkin aku salah mengklik button pilihan waktu itu, tapi tentu saja tidak. Aku punya bukti.
Malahan aku tulis di blog untuk sesuatu yang penting seperti itu. Pada awal
perkuliahan, aku bertanya pada teman-teman mengenai hal ini, dan … mereka juga
mendapatkan hal yang sama. Kecuali mereka yang telah memilih pemilihan itu.
Jadi, ceritanya, pada semester empat lalu para mahasiswa semester empat
diberikan pilihan untuk memilih peminatan dari jurusan yang mereka tempuh dan
aku memilih Business Programming untuk
aku dalami di semester lima. Tapi pada awal semester lima aku mendapat jadwal
kuliah untuk Web Programming, begitu
juga dengan teman-teman semester yang sama denganku. Tentu saja mahasiswa yang
memilih selain Web Programming,
termasuk aku resah mengapa tidak cocok dengan peminatan yang sudah kami pilih.
Setelah kami konfirmasi, jawaban dari pihak akademi sungguh mengejutkan: karena
peminatan Web Programming adalah yang
terbanyak dipilih oleh para mahasiswa.
Jadwal Kuliah Semester Lima |
Wow! Mengejutkan! Setelah apa yang sudah kami lewati, kami tidak
mendapatkan apa yang seharuskan kami dapatkan. Dan itu membuat kami malas
berangkat kuliah. Khususnya aku yang tidak mendapatkan hak atas pilihanku.
Setengah hati kaulakukan apa yang tidak ingin kaulakukan. But, yeah, of course I’m trying!
Lalu, pertanyaan selanjutnya muncul: mengapa pada waktu itu kami diminta
“memilih”? Tentu saja kami akan menunggu dan menagih apa yang kami pilih.
Mengapa mereka tidak meminta kami untuk “memberi suara” saja? Sedikit saja kata
dalam kalimat yang kau katakan itu salah, maka itu akan membuat persepsi yang berbeda.
Oh, that’s also a quote. Write it
down! Hurry!
And the last question is: what’s
wrong with my college? So damn, I don’t know!
***
Selanjutnya aku akan bercerita sedikit tentang kisahku, tentang
seseorang yang sedikit bingung dengan dirinya sendiri. Pernahkan kalian
merasakannya juga? Pernahkah kalian berpikir hal itu? Walau hanya sesaat? I guess so…
Jadi, mengapa aku bingung? Suatu saat aku bertingkah seperti layaknya
seorang suci yang baru keluar dari masjid setelah melakukan ibadah dengan
khusuk. Aku yang selalu bersyukur atas karunia Tuhan dan selalu meminta ampun atas
segala dosa yang telah kuperbuat. Oh ya, aku selalu berpikir positif dan tenang
pada saat aku menjadi dia.
Tapi tidak jarang aku bertingkah seperti seorang kafir yang bahkan tidak
akan berhenti membaca novel atau menonton film pada saat adzan berkumandang yang seharusnya
aku meninggalkan semuanya dan beranjak menuju masjid. Aku bahkan tetap santai
melakukan hal-hal semacam itu, bahkan berharap adzan itu segera selesai karena
sangat mengganggu. Dia sungguh kafir
pada saat itu.
So… what’s wrong with my soul?
Let me tell me something. What did I say?
Jadi, bagaimana ya…? Emm…. Manusia memang makhluk yang tidak mudah
ditebak, bahkan sebaik atau seburuk apapun mereka. Mereka yang dulunya pemuja
Tuhannya yang taat, sekarang berganti menjadi preman kampung yang ketat. Dan
sebaliknya. Itulah manusia.
Maka dari itu, Tuhan selalu memberi penawaran yang luar biasa melalui
firman-Nya. Bahkan penawaran yang apabila kita mengambilnya kita akan untung
besar tanpa merugikan Sang Empunya sedikitpun. Penawaran untuk selalu berteguh
diri pada keimanan-Nya. Tuhan akan membayar bagi mereka yang selalu melakukan
itu, yang selalu taat, yaitu surga yang indah. Yang kita bahkan kekal berada di
dalamnya. Yang kita bahkan bisa meminum anggur dan susu dari sungai-sungai yang
mengalir di bawahnya. Yang kita bahkan mendapatkan segala yang kita inginkan
pada saat memikirkannya.
Oh, sungguh hal itu sangat indah dan aku, khususnya, akan selalu mencoba
dan terus berlatih untuk menerima penawaran itu, penawaran yang kita akan
untung besar suatu hari nanti. Tuhan sudah berjanji dan janji-Nya tak akan
diingkari.
Tentu saja penawaran adalah penawaran. Tidak semua manusia mengambil
penawaran itu. Mereka selalu berpikir bahwa dunia ini adalah surga terindah
mereka. Yo, you know what I mean yo….
(Inspired by the series I’m watching now: Breaking Bad Season 1. So funny,
btw.)
***
Ya … pada akhirnya aku berpikir bahwa semua ini adalah ketetapan Tuhan
yang Maha. Bahkan dari apa yang aku pilih dan pinta, tidak selalu kudapatkan
secara cuma-cuma dan segera. Butuh waktu. Mungkin digantikan dengan yang lebih suitable untukku.
Aku sudah akan 20 tahun beberapa hari lagi. Aku berharap pada diriku
untuk bersikap lebih dewasa dan lebih mengerti arti hidup.
Finally, the question is: what’s
wrong with all of mine? And the answer is: there’s no wrong with it. That’s all
right, in the hand of God. Only God knows.
Tangerang, 5 Oktober 2013
(Ketika hal yang salah berubah menjadi mimpi indah)
No comments:
Post a Comment